Friday, June 1, 2012

Sriwijaya Air Terpeleset, DPR Mandi Lumpur

Sriwijaya Air Terpeleset
Ilustrasi Sriwijaya Air Terpeleset


Laptop Esemka, Pontianak - Di saat Bandara Supadio menata diri untuk persiapan perpanjangan waktu operasi hingga pukul 24.00 WIB, pesawat Sriwijaya Air tergelincir Jumat siang, 1 Juni 2012, karena landasan yang licin.
Zulfadhli, anggota DPR RI yang menjadi penumpang pesawat itu, mengatakan hujan lebat berlangsung sesaat sebelum pesawat mendarat. "Tidak ada pemberitahuan dari pilot, seperti pemberitahuan standar untuk menundukkan kepala ketika akan mendarat," katanya.
Sesaat setelah mendarat darurat dalam guncangan, semua penumpang dalam kondisi panik. Untung petugas sigap, sehingga semua penumpang segera dievakuasi dengan ambulans. Zulfadhli sendiri tubuhnya penuh lumpur karena tangga darurat langsung berada di kubangan sawah warga.
"Saran saya sebagai anggota Dewan, runway harus diperlebar dan diperpanjang. Kedua,  pesawat harus dalam kondisi baik," ujarnya yang duduk di kursi 25B. Pesawat sendiri terbang sesuai jadwal yang ditetapkan.
Piet Herman Abik, tokoh Kalimantan Barat yang juga menumpang pesawat itu, mengatakan goncangan pesawat memang sudah dirasakan sesaat sebelum mendarat. "Setelah beberapa detik, terasa pesawat ngerem dan mulai bermasalah," katanya. Terasa pesawat kehilangan kendali dan meluncur ke luar landasan.
Semua panik, apalagi kondisi pesawat tengah penuh, katanya. Setelah disadari, posisi pesawat kurang lebih 20 meter keluar dari landasan. Herman juga melihat ada bagian pesawat yang terlepas, namun tak ada percikan api saat pesawat keluar dari landasan. Pesawat miring ke kiri. Sayap kanan patah. Kondisi bagasi pun basah, kata Herman lagi.
Sementara itu, Sriwijaya Air mengumumkan penerbangan selanjutnya ke Jakarta ditunda hingga besok. Dwi, warga Jakarta yang akan kembali ke daerahnya, mengatakan ada pemberitahuan bandara akan dibuka kembali pukul 19.00 WIB. "Tapi saya refund saja. Tunggu situasi besok," katanya.

Oleh : Dio Saputra

No comments:

Post a Comment

Iklan